Pengecoran tembaga adalah proses kuno yang terkenal dengan konduktivitas listrik, konduktivitas termal, keuletan, dan kelenturannya yang sangat baik. Ini banyak digunakan dalam elektronik, peralatan listrik, mesin, dan konstruksi. Namun proses pengecoran tembaga juga dapat menimbulkan berbagai cacat yang mempengaruhi kualitas hasil coran. Cacat umum meliputi:

  • Penyusutan:Disebabkan oleh pengurangan volume setelah pengecoran mengeras.
  • Porositas:Rongga terbentuk di dalam atau di permukaan coran.
  • Tutup Dingin:Penggabungan sistem gating dengan casting tidak lengkap.
  • Tuang Dingin:Area pengecoran tidak diisi dengan logam cair.
  • Inklusi Pasir:Kelekatan pasir pada permukaan pengecoran.
  • Kecepatan Penuangan yang Salah:Cacat yang disebabkan oleh kecepatan penuangan logam cair yang terlalu cepat atau terlalu lambat.
Cacat ini dapat mengurangi sifat mekanik, kekencangan, penampilan, dan keakuratan dimensi coran tembaga, sehingga mempengaruhi kinerjanya. Untuk menghasilkan coran tembaga berkualitas tinggi, tindakan pencegahan berikut harus dilakukan:

  1. Penyusutan
    • Meningkatkan Ukuran Sistem Gating: Meningkatkan kapasitas penyimpanan sistem gating untuk mengakomodasi penyusutan selama proses pemadatan.
    • Meningkatkan Sistem Pengecoran: Rancang sistem pengecoran yang masuk akal untuk mengurangi hambatan aliran dan memastikan pengisian logam cair yang seragam.
    • Kontrol Laju Pendinginan: Kontrol laju pendinginan dengan benar untuk mencegah tekanan selama pemadatan.
  2. Porositas
    • Tingkatkan Permeabilitas Cetakan: Tingkatkan permeabilitas cetakan agar gas dapat keluar dengan lancar.
    • Kontrol Suhu Penuangan: Pertahankan suhu penuangan dalam kisaran yang sesuai, kira-kira antara 1100°C dan 1300°C. Kisaran ini memberikan panas yang cukup untuk melelehkan paduan tembaga sepenuhnya dan memastikan fluiditas yang baik sekaligus menghindari kerusakan pada peralatan dan cetakan karena suhu yang berlebihan.
    • Tambahkan Agen Degassing: Tambahkan agen degassing dalam jumlah yang sesuai untuk mendorong pelepasan gas.
  3. Tutup Dingin
    • Optimalkan Desain Sistem Gerbang: Rancang bentuk dan ukuran sistem gerbang yang masuk akal untuk memastikan pengisian logam cair yang cukup.
    • Kontrol Suhu Penuangan: Tingkatkan suhu penuangan untuk meningkatkan fluiditas logam cair.
    • Panaskan Sistem Gerbang: Panaskan sistem gerbang untuk meningkatkan suhunya.
  4. Tuang Dingin
    • Tingkatkan Suhu Penuangan: Naikkan suhu penuangan untuk meningkatkan fluiditas logam cair.
    • Tingkatkan Sistem Pengecoran: Rancang sistem pengecoran yang masuk akal untuk mengurangi hambatan aliran.
    • Kontrol Kecepatan Penuangan: Kontrol kecepatan penuangan untuk memastikan pengisian logam cair secara menyeluruh.
  5. Inklusi Pasir
    • Meningkatkan Kekerasan Permukaan Cetakan: Meningkatkan kekerasan permukaan cetakan untuk mengurangi erosi oleh logam cair.
    • Meningkatkan Kinerja Pelapisan: Gunakan pelapis dengan ketahanan panas yang baik dan sifat inklusi anti-pasir.
    • Kontrol Suhu Penuangan: Pertahankan suhu penuangan dalam kisaran yang tepat untuk mengurangi infiltrasi logam cair ke dalam cetakan.
  6. Kecepatan Penuangan Salah
    • Kontrol Kecepatan Penuangan: Pertahankan kecepatan penuangan dalam kisaran yang sesuai untuk memastikan pengisian logam cair secara lengkap dan membentuk struktur pemadatan yang baik.
    • Sesuaikan Sistem Pengecoran: Sesuaikan desain sistem pengecoran untuk mengontrol kecepatan aliran logam cair.

Pengecoran tembaga merupakan proses kompleks yang memerlukan pertimbangan komprehensif terhadap komposisi paduan, pembuatan cetakan, dan proses pengecoran untuk menghasilkan tuang tembaga berkualitas tinggi. Dengan mengambil tindakan efektif untuk mencegah cacat pengecoran, kualitas pengecoran dapat ditingkatkan untuk lebih memenuhi kebutuhan pelanggan.
Artikel Populer